green

green

Senin, 13 April 2015

Tugas Learning Trajectory


Review Perkuliahan



Nama              : Abiy Risabethe
NIM                : 14712259016
Kelas               : P2TK dikdas

Diriku yang akan dan sedang membangun Learning Trajectory
Di dalam bahasa filsafat, setinggi-tinggi ilmu tujuan hidup manusia adalah sopan dan santun terhadap ruang dan waktu. Maksudnya kalau kita dapat mewujudkannya maka itu merupakan prestasi yang bagus. Namun semua memiliki keterbatasan. Manusia berusaha mengerti potensi dalam keterbatasan dan mengetahui batasan dalam mengembangkan potensi. Manusia makhluk yang sempurna di dalam ketidaksempurnaan. Hidup adalah ikhtiar di dalam takdir. Mencari keselarasan antara dunia dan akhirat. Diam di dalam gerak dan bergerak di dalam diam.
Kita perlu mengerti diri sendiri untuk dapat mengerti orang lain. Urusan di dunia itu plural, bukan tunggal. Seperti halnya siswa memiliki keterbatasan. Hakikat anak SD adalah melakukan kesalahan. Maka sering disebut aliran Falibisme. Jika seorang anak selalu benar maka dikatakan aliran Absolutisme. Inilah cara memahami siswa dari sisi filsafat.
Dalam membelajarkan siswa ada istilah yang disebut dengan learning trajectory dan teaching trajectory. Keduanya adalah satu kesatuan. Baik learning trajectory maupun teaching trajectory memiliki beberapa bentuk yaitu, bentuk formal, bentuk normative, bentuk spiritual, dan bentuk material. Bentuk formal learning trajectory dengan wujud berupa dokumen resmi yang mencakup UUD 1945, Undang-undang, Peraturan pemerintah, kurikulum, silabus, RPP, LKS dan sebagainya. Dalam bentuk material, wujudnya berupa konteks dan konten dimana konteks bias berupa artefak (secarafisik), lingkungan (budaya), dan sampai pada perangkat pembelajaran. Dalam bentuk normative, berupa buku, makalah ilmiah, penelitian, jurnal, sampai pengetahuan filsafat yang memiliki tiga makna yaitu hakikat (wadah dan isi), metode, etik dan estetik. Dalam bentuk spiritual, berupa syariat, hakikat, dan makrifat.
Cara untuk mengetahui cara berpikir siswa. siswa sebagai warga negara memiliki hak, pendidikan, kesejahteraan, keselamatan, kecerdasan. Maka kita dapat mengeksplore/meneliti bagaimana kedudukan siswa di dalam filsafat merentang dari lingkungan budaya indonesia maka dapat digunakan Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Perangkat material digali, dalam bentuk filsafat paradigma, teori, konten materialnya atau fenomenanya, atau data, pengalamannya. Maka akan diolah antara teori dan praktek. Simulasi dalam bentuk video PBM. Paradikma/teori diambil dari membaca referensi menghubungkannya.
Learning Trajectory membahas bagaimana guru memahami cara belajar peserta didik dan bagaimana guru mampu untuk merubah pembelajaran di kelas sesuai dengan temuan-temuan berdasarkan refleksi dan melakukan penelitian-penelitian guru di kelas tersebut agar dapat lebih bermakna bagi siswa. Sedangkan teaching trajectory merupakan praktek guru tentang teori-teori yang sudah dipelajari dalam mata kuliah learning trajectory.
Pelajaran Matematika dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Adalah tantangan bagi guru dalam merubah paradigma tersebut. Karena secara hak, peserta didik berhak untuk memperoleh pengetahuan dan kecerdasan tanpa paksaan. Yang seharusnya adalah bahwa guru berperan untuk memberikan fasilitas, kesempatan, ruang dan waktu kepada siswa agar siswa mampu membangun sendiri pengetahuannya sesuai dengan yang diinginkan peserta didik sehingga peserta didik tidak merasa dipaksa dan dapat berkembang lebih baik.
Piaget menguraikan dalam teorinya tentang perkembangan, bahwa siswa usia 7-11 tahun yaitu usia anak pada masa sekolah dasar yang masuk pada tahap operasional konkret. Dimana ciri anak pada tahap ini adalah mampu berpikir secara logis dan sisitematis tentang symbol yang berkaitan dengan benda-benda konkrit. Learning trajectory adalah usaha untuk memahami siswa berdasarkan teori dan tahapan perkembangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar